Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sembilan poin menjadi Rp9.719 dibanding posisi sebelumnya Rp9.710 per dolar AS.
"Rupiah melemah terhadap dolar AS seiring kembali meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi keuangan Cyprus," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Menurut dia, tertekannya pendapatan Negara Cyprus menyusul perekonomian yang masih negatif mendorong kebutuhan pembiayaan dana talangan meningkat menjadi sekitar 23 miliar Euro dari sebelumnya 17,5 miliar Euro.
Namun, lanjut dia, kecemasan pelaku pasar keuangan sedikit berkurang dipicu para pejabat Eropa yang menyetujui untuk memperpanjang waktu jatuh tempo pengembalian pinjaman bagi Irlandia dan Portugal selama tujuh tahun lagi.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali ke area negatif karena pelaku pasar menilai kebutuhan dana talangan bagi Cyprus yang lebih tinggi tersebut kurang baik atau terlalu berisiko.
Apalagi, lanjut dia, Menkeu Uni Eropa tidak berkeinginan untuk menambah selisihnya sehingga akan menjadi beban Cyprus untuk mencari jalan memperoleh selisihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar