"Begitulah seharusnya, mari melupakan masa lalu, yang kelam, mari berkonsentrasi terhadap masa kekinianm, dan yang paling penting, menyiapkan diri menghadapi masa depan," kata Menteri Oldemiro di sela-sela pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin.
Kedewasaan hubungan Indonesia dengan Timor Timur di antaranya diperlihatkan dengan dukungan mereka terhadap negara yang pernah menjadi salah satu wilayahnya tersebut menjadi anggota ASEAN pada 2011 lalu, meskipun hingga temu puncak ASEAN ke-22 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Timor Timur belum diterima secara resmi menjadi negara anggota dan masih menjadi peninjau.
Sekretaris Jenderal ASEAN Le Luong Minh pada pekan lalu menyatakan organisasinya sedang mempelajari kemungkinan keanggotaan Timor Timur.
"Kami membentuk tim untuk mempelajari pengajuan keanggotaan Timor Leste. Meski demikian, perlu dicatat bahwa sebelum diterima menjadi anggota, Timor Leste harus memenuhi sejumlah persyaratan untuk mengajukan diri sebagai negara anggota ASEAN," kata Luong Minh mengacu pada nama negara itu dalam bahasa Portugal.
Sementara itu, Menteri Oldemiro juga menyatakan Mozambik adalah salah satu negara paling bersukacita ketika permasalahan Indonesia dengan Timor Timur menemui titik temu.
"Tentu sulit bagi Anda bersikap saat dua sahabat dekat Anda memiliki masalah satu sama lain," katanya.
"Kami sangat senang saat masalah tersebut selesai, karena kami bisa berkunjung ke Timor Leste tanpa harus khawatir menyakiti perasaan Indonesia atau sebaliknya," kata Menteri Oldemiro menambahkan.
Mozambik dan Timor Timur memiliki hubungan cukup baik, mengingat keduanya tergabung dalam Liga Negara Berbahasa Portugal (CPLP), yang terbentuk pada 1996. Timor Timur adalah negara termuda dalam CPLP, yang diterima sebagai anggota pada 2002, tidak lama setelah memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka.
Sejak 2012, Mozambik menempatkan perwakilannya, Murade Isaac Miguigy Murargy, sebagai Sekretaris Eksekutif CPLP selama masa empat tahun.
Selain itu, Menteri Oldemiro juga menyatakan Indonesia dikenal luas di kawasan Afrika menyusul dukungannya terhadap perjuangan kemerdekaan negara Afrika.
"Secara politik, Indonesia dikenal luas dan sejak lama di kawasan Afrika," katanya.
Indonesia memiliki hubungan politik sangat baik dengan negara Afrika, mengingat Konferensi Asia-Afrika diadakan di Bandung, Jawa Barat pada 1955, yang menjadi tonggak dukungan Indonesia terhadap perkembangan negara di kawasan Afrika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar